Bioteknologi Pangan

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup maupun produk dari makhluk hidup dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Ciri utama bioteknologi:
1. Adanya Bentuk biologi berupa mikroorganisme, tumbuhan atau hewan
2. Adanya pendayagunsan secara teknologi dan industri
3. Produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian
Beberapa jenis bioteknologi yang diasosiasikan dengan warna :
  1. Bioteknologi Merah (Red Biotechnology) cabang ilmu bioteknologi yang mempelajari aplikasi biologi dibidang medis. Contoh : pemanfaatan organisme untuk menghasilkan obat dan vaksin.
  2. Bioteknologi Putih/Abu-abu (White/Grey Biotechnology) bioteknologi yang diaplikasikan dalam industri seperti pengembangan dan produk senyawa baru serta pembuatan sumber energy terbaru. Contoh pembuatan bir dengan khamir/ragi.
  3. Bioteknologi Hijau (Green Biotechnology) mempelajari aplikasi bioteknologi di bidang pertanian dan pertenakan. Contoh dibidang pertanian : bioteknologi menghasilkan tanaman tahan lama,bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi. Contoh dipertenakan : kambing,sapi,domba,ayam telah digunakan sebagai penghasil antibody protein protektif yang membantu sel tubuh mengenali dan melawan senyawa asing.
  4. Bioteknologi Biru (Blue Biotechnology) disebut juga akuatik/perairan yang mengendalikan proses-proses yang terjadi dilingkungan akuatik. Salah satu contoh yang paling tua adalah akuakultura, menumbuhkan ikan bersirip atau kerang-kerangan dalam kondisi terkontrol sebagai sumber makanan, (diperkirakan 30% ikan yang dikonsumsi di seluruh dunia dihasilkan oleh akuakultura).
Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap.Contoh Bioteknologi Makanan
   Keju  Dalam pembuatan keju digunakan bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus dan Streptococcus. Bakteri tersebut berfungsi mempermentesikan laktosa dalam susu menjadi asam laktat.
    Yoghurt mikroorganisme yang berperan dalam proses pembuatan, yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.
Pembuatan yougurt :

1. Panaskan 500 ml susu segar dengan cara memasukkan susu kedalam erlenmeyer, kemudian erlenmeyer ini dimasukan kedalam panci besar yang telah berisi air (seperti membuat nasi tim) hingga suhunya kurang lebih 90 0C selama 15 menit.
2. Susu didinginkan sampai suhu mencapai 45 0C, lalu ditambahkan starter Streptococcus Thermophilus dan Lactobacillus Bulgaricus sebanyak 3-5 % sedikit demi sedikit sambil diaduk supaya larut.
3. Campuran diletakkan kedalam wadah-wadah steril yang sudah disiapkan, kemudian tutup dengan aluminium foil dan di inkubasikan pada suhu 43 0C selama 4 jam atau pada suhu kamar selama 18 jam.
4. Setelah inkubasi selesai, yougurt yang dihasilkan segera didinginkan dalam lemari es atau dipasteurisasikan pada suhu 65 0C selama 30 menit agar fermentasi tidak terus berlanjut.
5. Pengamatan dilakukan dengan melihat harga pH, kandungan asam laktat, rasa, jumlah mikroba, protein dan kadungan laktosanya.
6. Bila akan dikonsumsi bisa dicampur dengan sirup atau dengan gula secukupnya.

Mentega Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis dan Lectonostoceremoris. bakteri-bakteri tersebut membentuk proses pengasaman.

Cara Pembuatan :
1) Kepala susu yang telah dipisahkan lalu dipasteurisasi pada suhu 700C selama 30 menit atau pada 800C selama 1 menit. Kemudian didinginkan hingga mencapai suhu kamar.
2) Tambahkan starter sebanyak 3% dan diaduk hingga rata. Biarkan pada suhu kamar hingga kepala susu menjadi asam biasanya memerlukan waktu sekitar 6 jam, dan disimpan dalam lemari es, didinginkan hingga suhu mencapai minus 40C.
3) Setelah dingin dan kental lalu ditumbuk (churned) untuk memisahkan bahan mentega dari susu tumbuknya (buttermilk). Bahan mentega dicuci dengan air dingin (air es) beberapa kali untuk membersihkan sisa-sisa susu tumbuk.
4) Kemudian bahan mentega yang masih tinggi kadar airnya itu diuli untuk mengeluarkan air yang berlebih, dan mengkompakkan butir-butir mentega menjadi suatu massa yang lebih padat (kompak). Kadar air yang diperlukan dalam mentega sekitar 16-17%. Pengulian dilakukan beberapa kali hingga kadar air yang dipersyaratkan tercapai.
5) Setelah kadar air memenuhi, lalu ditambah garam (garam halus), 0,5-2% diaduk hingga rata. Setelah selesai penggaraman mentega dibungkus. Warna mentega alami didapat, karena sapi-sapi di Indonesia umumnya cukup mendapat makanan hijauan yang banyak mengandung carotene yang berwarna kuning dan larut dalam lemak.
    Tempe    selain diperlukan dasar kedelai,juga diperlukan ragi yang merupakan kumpuan spora mikroorganisme, paling sedikit 4 jenis kapang dari genus Rhyzopus,yaitu Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus sotolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus oryzae. Proses fermentasi tersebut menyebabkan terjadinya perubahan kimia pada protein, lemak, dan karbohidrat.
Kecap  Dalam pembuatannya diperlukan jamur Aspregillus oryzae, bersama-sama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai yang telah dimasak menghancurkan campuran gandum.
    Tape   dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan menggunakan sel-sel ragi. ragi menghasilkan enzim yang dapat mengubah zat tepung menjadi produk yang berupa gula dan alkohol. masyarakat kita membuat tape tersebut berdasarkan pengalaman. Mikroorganisme yang membantu proses pembuatan tape, Sadharomyces Cerevisae.
Proses pembuatan tape singkong adalah:
1. Pilihlah singkong yang bagus dan rata, kemudian dikupas, dipotong- potong sesuai selera dan dicuci bersih.
2. Kemudian potongan singkong tersebut direbus sampai matang kemudian ditiriskan.
3. Tunggu singkong tersebut sampai dingin, bias juga pakai kipas angin.
4. Sediakan ragi tape yang bias dibeli di took obat makanan, kemudian ditumbuk halus dan diayak pakai ayakan atau saringan.
5. Taburkan ragi halus ke singkong-singkong yang sudah dingin sampai rata.
6. Sediakan tempat untuk menyimpan singkong yang sudah ditaburi ragi tersebut, bias memakai plastic ataupun memakai daun pising atau daun jati.
7. Peram bungkusan singkong tersebut kurang lebih 3 hari
8. Setelah 3 hari bukalah bungkusan singkong tersebut, dan tape singkong siap dinikmati.

Nata De Coco mikroorganismenya Acetobacter Filinum.

Cara Pembuatan :
1. Air kelapa mentah di saring, dan dimasukkan ke dalam dandang/panci ukuran 5 liter/20 liter di masak sampai mendidih 100 derajat celcius, setelah mendidih masukkan gula pasir, untuk dandang/panci 5 liter gula 250 gr, za 0,5 gr, cuka biang 50 cc dan untuk dandang 20 liter x 4 dari dandang/panci 5 liter.
2. Air kelapa yang sudah mendidih yang dicampur dengan gula, za, cuka biang masukan ke dalam baki plastik kira 1,2 liter dan harus dipastikan bahwa baki plastik dalam kondisi bersih dan steril dari bakteri.
3. Baki plastik ditutup dengan menggunakan koran dan pastikan koran pun dalam kondisi steril dari bakteri yang akan mengganggu pertumbuhan nata de coco/sari kelapa, koran harus dijemur dipanas matahari.
4. Baki-baki ditutup rapat dan disusun di atas rak baki secara rapi dan ditiriskan sampai dingin untuk diberi bibit nata de coco
5. Pembibitan dilakukan pada pagi hari sekitar jam 5.30-6.30, hasil pembibitan ditutup kembali
6. Baki hasil pembibitan tidak boleh terganggu apapun, tidak digoyang-goyang, bila ingin melihat hasil nata de koko bisa dilihat pada hari ke 3.
7. Baki hasil pembibitan di biarkan selama satu minggu
8. Pada hari ke 7 silakan dibuka.

Bir Anggur/Wine mikroorganismenya Vitis Venefera
Cara Pembuatan :
1. Sanitizing
Tahap pertama adalah tahap yang paling penting. Tanpa proses sanitasi, bir yang belum jadi bisa dirusak oleh bakteri dalam sekejap saja.
2. Mashing
Gandum direndam dalam air panas (namun tidak mendidih) untuk menghasilkan wort – istilah untuk bir yang belum terfermentasikan.
3. Boiling
Wort kemudian didihkan dan kemudian ditambahkan hop sebagai pemberi rasa bir. Jumlah hop yang digunakan tergantung dari resep masing-masing bir.
4. Fermentation
Wort kemudian didinginkan sebelum difermententasikan dengan ragi. Setelah itu, larutan bir hasilnya harus disimpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari selama satu hingga beberapa minggu, tergantung dari jenis bir yang dibuat.
5. Bottling
Pada tahap ini, larutan hasil dari tahap 1-4 sudah dapat disebut sebagai bir, meskipun belum memiliki buih/busa seperti bir yang kita kenal secara umum. Bir kemudian dikarbonasikan dan setelah itu masuk ke tahap pembotolan.
Drink up!
Setelah paling tidak 2 minggu dari tahap ke-5, bir sudah dapat dikonsumsi.

Oncom mikroorganismenya Neuropra & Monilia Sitophilia
Cara membuat oncom:
1. Bersihkan kacang tanah, kemudian giling kasar kacang tanah tersebut hingga berbentuk bungkil kacang tanah.
2. Press / tekan bungkil kacang tanah tersebut untuk menghilangkan kandungan minyak dalam kacang tanah.
3. cetak bungkil kacang tanah ini menjadi bentuk lempengan bulat
4. Rendam bungkil kacang tanah ini kedalam air matang selama kurang lebih 7 jam sampai berubah menjadi serbuk oncom
5. Simpan serbuk oncom di dalam keranjang bambu supaya airnya meresap ke bawah dan diamkan semalaman
6. Kukus serbuk oncom tersebut sampai lunak, kemudian cetak menjadi bentuk persegi panjang
7. Diamkan cetakan oncom tersebut selama 12 jam
8. Taburi oncom tersebut dengan ragi oncom dan alasi serta tutup potongan oncom tersebut dengan menggunakan karung rapat-rapat.
9. Tunggu sampai tumbuh jamur di permukaan oncom.
10. Setelah berjamur, potong-potong oncom sesuai selera dan letakkan diatas anyaman bambu sampai agak kering
11. Oncom siap dikonsumsi

0 komentar:

Posting Komentar

Jumat, 06 April 2012

Bioteknologi Pangan

Diposting oleh Luvchi Mouchu di 22.45
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup maupun produk dari makhluk hidup dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Ciri utama bioteknologi:
1. Adanya Bentuk biologi berupa mikroorganisme, tumbuhan atau hewan
2. Adanya pendayagunsan secara teknologi dan industri
3. Produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian
Beberapa jenis bioteknologi yang diasosiasikan dengan warna :
  1. Bioteknologi Merah (Red Biotechnology) cabang ilmu bioteknologi yang mempelajari aplikasi biologi dibidang medis. Contoh : pemanfaatan organisme untuk menghasilkan obat dan vaksin.
  2. Bioteknologi Putih/Abu-abu (White/Grey Biotechnology) bioteknologi yang diaplikasikan dalam industri seperti pengembangan dan produk senyawa baru serta pembuatan sumber energy terbaru. Contoh pembuatan bir dengan khamir/ragi.
  3. Bioteknologi Hijau (Green Biotechnology) mempelajari aplikasi bioteknologi di bidang pertanian dan pertenakan. Contoh dibidang pertanian : bioteknologi menghasilkan tanaman tahan lama,bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi. Contoh dipertenakan : kambing,sapi,domba,ayam telah digunakan sebagai penghasil antibody protein protektif yang membantu sel tubuh mengenali dan melawan senyawa asing.
  4. Bioteknologi Biru (Blue Biotechnology) disebut juga akuatik/perairan yang mengendalikan proses-proses yang terjadi dilingkungan akuatik. Salah satu contoh yang paling tua adalah akuakultura, menumbuhkan ikan bersirip atau kerang-kerangan dalam kondisi terkontrol sebagai sumber makanan, (diperkirakan 30% ikan yang dikonsumsi di seluruh dunia dihasilkan oleh akuakultura).
Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap.Contoh Bioteknologi Makanan
   Keju  Dalam pembuatan keju digunakan bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus dan Streptococcus. Bakteri tersebut berfungsi mempermentesikan laktosa dalam susu menjadi asam laktat.
    Yoghurt mikroorganisme yang berperan dalam proses pembuatan, yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.
Pembuatan yougurt :

1. Panaskan 500 ml susu segar dengan cara memasukkan susu kedalam erlenmeyer, kemudian erlenmeyer ini dimasukan kedalam panci besar yang telah berisi air (seperti membuat nasi tim) hingga suhunya kurang lebih 90 0C selama 15 menit.
2. Susu didinginkan sampai suhu mencapai 45 0C, lalu ditambahkan starter Streptococcus Thermophilus dan Lactobacillus Bulgaricus sebanyak 3-5 % sedikit demi sedikit sambil diaduk supaya larut.
3. Campuran diletakkan kedalam wadah-wadah steril yang sudah disiapkan, kemudian tutup dengan aluminium foil dan di inkubasikan pada suhu 43 0C selama 4 jam atau pada suhu kamar selama 18 jam.
4. Setelah inkubasi selesai, yougurt yang dihasilkan segera didinginkan dalam lemari es atau dipasteurisasikan pada suhu 65 0C selama 30 menit agar fermentasi tidak terus berlanjut.
5. Pengamatan dilakukan dengan melihat harga pH, kandungan asam laktat, rasa, jumlah mikroba, protein dan kadungan laktosanya.
6. Bila akan dikonsumsi bisa dicampur dengan sirup atau dengan gula secukupnya.

Mentega Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis dan Lectonostoceremoris. bakteri-bakteri tersebut membentuk proses pengasaman.

Cara Pembuatan :
1) Kepala susu yang telah dipisahkan lalu dipasteurisasi pada suhu 700C selama 30 menit atau pada 800C selama 1 menit. Kemudian didinginkan hingga mencapai suhu kamar.
2) Tambahkan starter sebanyak 3% dan diaduk hingga rata. Biarkan pada suhu kamar hingga kepala susu menjadi asam biasanya memerlukan waktu sekitar 6 jam, dan disimpan dalam lemari es, didinginkan hingga suhu mencapai minus 40C.
3) Setelah dingin dan kental lalu ditumbuk (churned) untuk memisahkan bahan mentega dari susu tumbuknya (buttermilk). Bahan mentega dicuci dengan air dingin (air es) beberapa kali untuk membersihkan sisa-sisa susu tumbuk.
4) Kemudian bahan mentega yang masih tinggi kadar airnya itu diuli untuk mengeluarkan air yang berlebih, dan mengkompakkan butir-butir mentega menjadi suatu massa yang lebih padat (kompak). Kadar air yang diperlukan dalam mentega sekitar 16-17%. Pengulian dilakukan beberapa kali hingga kadar air yang dipersyaratkan tercapai.
5) Setelah kadar air memenuhi, lalu ditambah garam (garam halus), 0,5-2% diaduk hingga rata. Setelah selesai penggaraman mentega dibungkus. Warna mentega alami didapat, karena sapi-sapi di Indonesia umumnya cukup mendapat makanan hijauan yang banyak mengandung carotene yang berwarna kuning dan larut dalam lemak.
    Tempe    selain diperlukan dasar kedelai,juga diperlukan ragi yang merupakan kumpuan spora mikroorganisme, paling sedikit 4 jenis kapang dari genus Rhyzopus,yaitu Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus sotolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus oryzae. Proses fermentasi tersebut menyebabkan terjadinya perubahan kimia pada protein, lemak, dan karbohidrat.
Kecap  Dalam pembuatannya diperlukan jamur Aspregillus oryzae, bersama-sama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai yang telah dimasak menghancurkan campuran gandum.
    Tape   dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan menggunakan sel-sel ragi. ragi menghasilkan enzim yang dapat mengubah zat tepung menjadi produk yang berupa gula dan alkohol. masyarakat kita membuat tape tersebut berdasarkan pengalaman. Mikroorganisme yang membantu proses pembuatan tape, Sadharomyces Cerevisae.
Proses pembuatan tape singkong adalah:
1. Pilihlah singkong yang bagus dan rata, kemudian dikupas, dipotong- potong sesuai selera dan dicuci bersih.
2. Kemudian potongan singkong tersebut direbus sampai matang kemudian ditiriskan.
3. Tunggu singkong tersebut sampai dingin, bias juga pakai kipas angin.
4. Sediakan ragi tape yang bias dibeli di took obat makanan, kemudian ditumbuk halus dan diayak pakai ayakan atau saringan.
5. Taburkan ragi halus ke singkong-singkong yang sudah dingin sampai rata.
6. Sediakan tempat untuk menyimpan singkong yang sudah ditaburi ragi tersebut, bias memakai plastic ataupun memakai daun pising atau daun jati.
7. Peram bungkusan singkong tersebut kurang lebih 3 hari
8. Setelah 3 hari bukalah bungkusan singkong tersebut, dan tape singkong siap dinikmati.

Nata De Coco mikroorganismenya Acetobacter Filinum.

Cara Pembuatan :
1. Air kelapa mentah di saring, dan dimasukkan ke dalam dandang/panci ukuran 5 liter/20 liter di masak sampai mendidih 100 derajat celcius, setelah mendidih masukkan gula pasir, untuk dandang/panci 5 liter gula 250 gr, za 0,5 gr, cuka biang 50 cc dan untuk dandang 20 liter x 4 dari dandang/panci 5 liter.
2. Air kelapa yang sudah mendidih yang dicampur dengan gula, za, cuka biang masukan ke dalam baki plastik kira 1,2 liter dan harus dipastikan bahwa baki plastik dalam kondisi bersih dan steril dari bakteri.
3. Baki plastik ditutup dengan menggunakan koran dan pastikan koran pun dalam kondisi steril dari bakteri yang akan mengganggu pertumbuhan nata de coco/sari kelapa, koran harus dijemur dipanas matahari.
4. Baki-baki ditutup rapat dan disusun di atas rak baki secara rapi dan ditiriskan sampai dingin untuk diberi bibit nata de coco
5. Pembibitan dilakukan pada pagi hari sekitar jam 5.30-6.30, hasil pembibitan ditutup kembali
6. Baki hasil pembibitan tidak boleh terganggu apapun, tidak digoyang-goyang, bila ingin melihat hasil nata de koko bisa dilihat pada hari ke 3.
7. Baki hasil pembibitan di biarkan selama satu minggu
8. Pada hari ke 7 silakan dibuka.

Bir Anggur/Wine mikroorganismenya Vitis Venefera
Cara Pembuatan :
1. Sanitizing
Tahap pertama adalah tahap yang paling penting. Tanpa proses sanitasi, bir yang belum jadi bisa dirusak oleh bakteri dalam sekejap saja.
2. Mashing
Gandum direndam dalam air panas (namun tidak mendidih) untuk menghasilkan wort – istilah untuk bir yang belum terfermentasikan.
3. Boiling
Wort kemudian didihkan dan kemudian ditambahkan hop sebagai pemberi rasa bir. Jumlah hop yang digunakan tergantung dari resep masing-masing bir.
4. Fermentation
Wort kemudian didinginkan sebelum difermententasikan dengan ragi. Setelah itu, larutan bir hasilnya harus disimpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari selama satu hingga beberapa minggu, tergantung dari jenis bir yang dibuat.
5. Bottling
Pada tahap ini, larutan hasil dari tahap 1-4 sudah dapat disebut sebagai bir, meskipun belum memiliki buih/busa seperti bir yang kita kenal secara umum. Bir kemudian dikarbonasikan dan setelah itu masuk ke tahap pembotolan.
Drink up!
Setelah paling tidak 2 minggu dari tahap ke-5, bir sudah dapat dikonsumsi.

Oncom mikroorganismenya Neuropra & Monilia Sitophilia
Cara membuat oncom:
1. Bersihkan kacang tanah, kemudian giling kasar kacang tanah tersebut hingga berbentuk bungkil kacang tanah.
2. Press / tekan bungkil kacang tanah tersebut untuk menghilangkan kandungan minyak dalam kacang tanah.
3. cetak bungkil kacang tanah ini menjadi bentuk lempengan bulat
4. Rendam bungkil kacang tanah ini kedalam air matang selama kurang lebih 7 jam sampai berubah menjadi serbuk oncom
5. Simpan serbuk oncom di dalam keranjang bambu supaya airnya meresap ke bawah dan diamkan semalaman
6. Kukus serbuk oncom tersebut sampai lunak, kemudian cetak menjadi bentuk persegi panjang
7. Diamkan cetakan oncom tersebut selama 12 jam
8. Taburi oncom tersebut dengan ragi oncom dan alasi serta tutup potongan oncom tersebut dengan menggunakan karung rapat-rapat.
9. Tunggu sampai tumbuh jamur di permukaan oncom.
10. Setelah berjamur, potong-potong oncom sesuai selera dan letakkan diatas anyaman bambu sampai agak kering
11. Oncom siap dikonsumsi

0 komentar on "Bioteknologi Pangan"

Posting Komentar